Tidak lagi sama

Jangan menatapku dengan tatapan mata berkaca-kaca seperti itu..
Katamu kamu cinta..aku pun sama..!!
Aku mencintaimu..
Dan aku beritahu..rasaku lebih besar ketimbang apa yang mampu kamu bayangkan..
Tapi...maaf..

itu dulu..Sebelum kamu bilang bahwa kapasitasku tidak akan mampu membahagiakanmu..
Aku ingin bertanya dua hal padamu..
Kamu tau apa arti kapasitas..?
Kamu paham arti bahagia..?
Dua hal yang berhasil membuat aku terjebak pada sebuah benang prinsip yang kusut, akan sebuah harapan yang aku hempaskan kelangit tertinggi dan berharap akan kembali meluncur kedunia membawa semua kebahagiaan yang memang disediakan Tuhan untukku..
Ya..ini seperti aku menulis sebuah tulisan yang bahkan artinya tidak mampu aku urai..kebingungan sendiri..kehilangan arah sendiri..
Dan kamulah yang menjadi tersangka satu-satunya pada tragedi ini..
Kumohon, jangan singgung masalah Tuhan maha pemaaf. Aku hanya seorang hamba..!! Bukan maha pemaaf..
Tidak dendam pun adalah bukti bahwa aku pernah begitu kagum akan rasaku..
Kamu benar..waktu memang mampu menunjukkan kesalahan..tapi sayangnya kamu lengah..waktu pun sanggup menunjukkan kebenaran..
Dan itu yang mau aku tekankan..
Kapasitas siapa yang harus dipertanyakan?
Bahagia siapa yang pantas diperjuangkan..?
Sudahlah..memang rasaku masih ada. Dia sedang sibuk bergelantungan pasrah pada sebuah tiang retak ditengah jurang kehancuran..aku bukan tidak perduli..hanya saja aku tidak sanggup untuk menolongnya..biar waktu saja yang menjawab, dia akan mati terhempas tebing, atau justru selamat oleh kuasaNya..
Last..ini yang selalu dilupakan oleh sosok sepertimu..bahwa..
Penyesalan, tidak pernah mampu membawa kamu kembali ketempat dimana kamu pernah menghancurkannya..
Jikapun bisa, percayalah..
Itu sudah beda..tidak lagi sama