fikiranku baru saja berkelana ketempat yang jauh..ketempat yang sama
dimana hati pernah tergores begitu parah yang bahkan sampai hari ini
lukanya pun belum hilang.. ketempat dimana panasnya matahari dan air
laut masih lebih baik ketimbang sepasang hati yang sedang terbakar
emosi. ke tempat dimana menutup mata lebih baik ketimbang mata terbuka
tapi tidak paham akan semua pengorbanan.
Ke tempat dimana
ketakutan-ketakutan itu ada, dan kuatir bisa saja tiba-tiba semua
berakhir. Ke tempat dimana skenario kita
jadi begitu rahasia dan tak terprediksi. Ke tempat dimana kata pisah
menjadi jalan terakhir yang sangat menyakitkan. dan Ke tempat dimana
kamu mungkin saja tidak tahu bahwa itu adalah hari terakhir.
Tiba-tiba saja aku ingin berhenti. Tiba-tiba saja aku lelah. Tiba-tiba
saja aku ingin menyudahi perjuangan ini. satu sisi kadang aku mengerti
bahwa aku salah. disisi lain sikap tidak mengerti kamu membuat aku
merasa semua yang aku lakukan benar. entah siapa yg berdosa? apa
melakukan sesuatu diam-diam demi hasil yang cukup untuk membuat kamu
bahagia adalah dosa? meski aku tidak jujur, setidaknya aku tidak
berkhianat..ah sudah bukan waktunya mencari kesalahan sekarang..
Sekejap aku memejam ,walaupun aku tahu waktu tidak pernah bisa diam.
Waktu terus berjalan, pilihan-pilihan terus bergantungan dan aku tidak
bisa menghindar..
Lalu, kenapa juga kita lebih banyak menguatirkan
tentang perpisahan dan lupa menghargai sebuah perjuangan? Kenapa kita
lebih banyak menyesali yang terjadi dan tak mencoba memperbaiki yang
ada? Karena pada akhirnya bukan perpisahan yang seharusnya kita
kuatirkan, tapi mengabaikan skenario yang sudah Tuhan rancangkan. aku
percaya Tuhan lebih mengerti apa yang aku lakukan
ya
sudahlah..Kekuatiran hari ini cukup jadi porsi hari ini, karena esok ada
bagiannya sendiri. Tenanglah, segala sesuatunya akan baik-baik saja.
Karena kamu tidak perlu menguatirkan apa yang sudah dikendalikan
Tuhan.baik bersamaku, atau mungkin bersama orang lain..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar