jika cinta, Katakan..

PDKT?
ah ungkapan labil buat para kaum labil.
Bagaimana tidak? Bersedia menjadi apapun untuk orang yang sedang diincar. Menjual harga diri hanya untuk ( katanya ) kebahagiaan orang yang diincar. Bahkan terkadang membuat seseorang tiba-tiba bisa melakukan hal yang selama ini tidak pernah bisa dia lakukan. Bisa sulap, bisa lucu, bahkan bisa menjadi orang bijak dan dewasa sejagad, Serta kebisaan-kebisaan tidak penting lainnya yang entah didapat darimana..
Heyyy..cinta itu masalah hati.. dan hati selalu menerima orang yang bisa menjadi dirinya sendiri.
Pernah ada dua orang saling jatuh cinta bahkan ketika pertama kali bertemu.
Pernah juga seseorang berkorban 40 bulan, dan hanya mendapatkan hati yang diincar selama 40 hari.
Ada juga, separuh hidupnya diberikan kepada orang yang diincar, tapi masih aja kerendem ( kemana-mana bareng tetep jadi temen )
Jadi..? Ya..jika cinta, katakan..! Cuma itu..

Patah hati, bagaimana rasanya?

Pernah patah hati?
saat dimana seseorang meretakkan hatimu..saat kecewa memporak-porandakan seluruh pertahananmu..dan disaat masih ada sisi yang lukanya belum kamu sembuhkan, luka lain muncul di sisi sebelahnya..
bagaimana rasanya?

Pilihan-pilihan terus bergantungan

fikiranku baru saja berkelana ketempat yang jauh..ketempat yang sama dimana hati pernah tergores begitu parah yang bahkan sampai hari ini lukanya pun belum hilang.. ketempat dimana panasnya matahari dan air laut masih lebih baik ketimbang sepasang hati yang sedang terbakar emosi. ke tempat dimana menutup mata lebih baik ketimbang mata terbuka tapi tidak paham akan semua pengorbanan.

Percayalah, suatu hari nanti

Untuk seseorang yang pernah begitu aku kenali, ada sebuah garis pembatas tidak kasat mata yang sekarang tidak bisa aku dekati..sebuah arena pertarungan yang tidak lagi menyertakan aku didalamnya. Dan sebuah perjuangan yang tidak lagi butuh dukunganku seperti yang telah aku lakukan akhir-akhir ini..
Fikiranmu tidak bisa lagi aku tebak kemana arah tujuannya.

Kehilangan itu tidak pernah membunuh seseorang

Akhirnya dia berhasil. Berhasil berdiri tegak dengan kedua kakinya. Dia siap jatuh cinta lagi. Bahagia lagi.
Dia berhasil menghapus jejak hati seseorang yang pernah menyakitinya. Mungkin memang tidak menghapus kenangan, tapi setidaknya memberikan ruang kepAda orang lain untuk bisa datang dan menetap di sudut kosong yang pernah luluh lantak itu.
Dia akhirnya membuktikan kata-kataku kan? Bahwa kehilangan itu tidak pernah membunuh seseorang. Mungkin memang sakit, tapi selama dia tidak kehilangan dirinya sendiri, aku rasa dia akan baik-baik saja. Bukankah yang tepat menurut dia belum tentu tepat menurut Tuhannya. Jadi kalau dia masih saja menyimpan lukanya, kasihan orang lain yang lebih mencintainya dan sungguh-sungguh ingin menjaganya.
Well aku percaya bahwa sebenarnya bahagia tidak tergantung kepada satu orang kan?

Dimanakah kebahagiaan itu?

Ada yang bertanya tentang dimanakah kebahagiaan itu?
Jika ini tentang hidup, bahagia itu ada pada sebuah janji yang berhasil ditepati. Pada sebuah ucapan yang sesuai dengan apa yang dilakukan dan pada sebuah topeng yang jauh dari sebuah kebusukan.
Dan jika ini tentang cinta, bahagia itu ada pada seorang wanita yang tidak melihat laki-laki dari seberapa tebal dompet yang mereka punya dan ada pada seorang laki-laki yang tidak melihat wanita dari seberapa molek tubuh yang dia miliki. Jika kamu berhasil mendapatkan salah satunya, percaya padaku, kamu bahagia...
Selamat pagi..

Aku terluka (lagi)

Aku terluka (lagi).
Entah berapa kali lagi aku harus merasakan kesakitan semacam ini.
Ternyata benar..sebuah kata sakti dan pribadi yang terbungkus tegar ternyata tidak cukup ampuh bahkan hanya untuk sekedar menghiburku saat ini..
Seharusnya aku lebih berekspresi, sebab luka kali ini amat sangat menyentak.