Aku serius. Aku ingin kamu membiarkanku mendekapmu seerat
mungkin..sehangat mungkin, melingkarkan lenganku di sekujur pundakmu
yang mungil, merasakan kamu yang dengan sempurna berada di
pelukanku..dan memastikan bahwa aku bisa memberikan kamu sesuatu yang
selama ini tidak mampu dilakukan oleh orang yang ada di masa lalu mu
maupun masa laluku..
Entahlah..Ada sesuatu yang berubah malam ini,
sesuatu yang perlahan-lahan membuatku sadar, tentang sebuah pengertian
di antara kamu dan aku—akan rasa-rasa yang tidak terucapkan, tapi telah
dimengerti. Tentang rasa yang tidak tersampaikan, tapi tetap terjaga
dengan baik..
Jumat, 24 Maret 2017
Rabu, 15 Maret 2017
Selasa, 14 Maret 2017
Pemuja rahasia
Tolong jelaskan padaku..
Lebih sakit mana, antara mengungkapkan sebuah rasa, meski cinta mu harus bertepuk sebelah tangan, atau memenjarakan seumur hidup rasamu, tapi harus melihat dengan mata kepala sendiri orang yang kamu cintai bergandeng tangan dengan orang lain?
Lebih sakit mana, antara mengungkapkan sebuah rasa, meski cinta mu harus bertepuk sebelah tangan, atau memenjarakan seumur hidup rasamu, tapi harus melihat dengan mata kepala sendiri orang yang kamu cintai bergandeng tangan dengan orang lain?
Jumat, 10 Maret 2017
Senin, 06 Maret 2017
Rabu, 01 Maret 2017
Pemuja rahasia
pemuja rahasia...
pengagum tanpa identitas yang mencintai seseorang diam-diam. Yang lebih memilih untuk memperhatikan daripada diperhatikan, yang selalu mendengarkan, tapi tak menuntut didengar. Yang selalu mendoakan, meski tau dia tidak mendapatkan apa-apa.
Mereka adalah orang-orang hebat di balik orang yang disukainya, yang tidak terlihat, tapi sebenarnya selalu ada, yang hanya mampu memendam meski sebenarnya menyakitkan, tapi itulah pilihannya..jalannya..
Meski mereka hanya bisa menunggu dan menanti, tapi mereka adalah barisan orang-orang tersetia, yang bersembunyi di balik punggung lalu tersenyum, dan berharap dengan realistis; semoga orang yg disukainya bahagia, kapanpun dan dengan siapapun.
Pecundangkah mereka? Bukankah cinta harus diperjuangkan? Menurutku tidak. Toh banyak yang awalnya mati-matian berjuang mendapatkan, hasil akhirnya juga memperjuangkan menyembuhkan sakit hatinya.
Intinya Gak ada yang salah dari mereka. Semua orang berhak mencintai seseorang dengan cara apapun, diam-diam atau terang-terangan.
pengagum tanpa identitas yang mencintai seseorang diam-diam. Yang lebih memilih untuk memperhatikan daripada diperhatikan, yang selalu mendengarkan, tapi tak menuntut didengar. Yang selalu mendoakan, meski tau dia tidak mendapatkan apa-apa.
Mereka adalah orang-orang hebat di balik orang yang disukainya, yang tidak terlihat, tapi sebenarnya selalu ada, yang hanya mampu memendam meski sebenarnya menyakitkan, tapi itulah pilihannya..jalannya..
Meski mereka hanya bisa menunggu dan menanti, tapi mereka adalah barisan orang-orang tersetia, yang bersembunyi di balik punggung lalu tersenyum, dan berharap dengan realistis; semoga orang yg disukainya bahagia, kapanpun dan dengan siapapun.
Pecundangkah mereka? Bukankah cinta harus diperjuangkan? Menurutku tidak. Toh banyak yang awalnya mati-matian berjuang mendapatkan, hasil akhirnya juga memperjuangkan menyembuhkan sakit hatinya.
Intinya Gak ada yang salah dari mereka. Semua orang berhak mencintai seseorang dengan cara apapun, diam-diam atau terang-terangan.
Seorang pengagum
Begitu sulit memang menjadi salah satu dari seorang pengagum..rasa
dimana ketika melanjutkannya harus menahan luka, atau berhenti berbalik
arah tapi tidak merubah apa-apa..itu aku..! Terjebak pada perasaan yang
aku buat sendiri. Yang aku ciptakan sendiri..selalu seperti ini.
Bertemu, jatuh cinta,merelakan, dan akhirnya pergi dengan segudang
keyakinan bahwa dia akan lebih bahagia bersama yang lain, dia akan lebih
nyaman bersama yang lain dan aku bahagia jika dia bahagia. Ya..Bodoh..!
Mungkin jika ini adalah sebuah dagelan wayang, akulah sang pemeran
utama yang berhasil bersembunyi dibalik sebuah topeng kebahagiaan.
Nyatanya Ada sedih yang kupendam rapat-rapat. Ada pedih yang kugenggam
erat-erat. Hingga mereka fikir aku adalah sosok yang kuat. Padahal
tidak..! Ada sesuatu dari dalam diriku yang perlahan-lahan runtuh dan
menunggu hancur. Ada teriakan-teriakan hati yang selalu minta didengar.
Seharusnya aku yang bersamamu. Seharusnya aku yang kamu peluk,
seharusnya aku yang duduk disampingmu..ah sudahlah, semua makin membuat
aku terperosok. Mungkin begini lebih baik. Bukankah Tuhan menciptakan
sesuatu bernama lapang dada? Mungkin juga kali ini benar. Bahwa manisnya
cerita hidup seperti yang kalian miliki memang belum saat nya untukku.
Belum bukan berarti tidak kan? Ya..semoga. Siapa tau Tuhan memberi kamu
kesempatan bersama yang lain, hanya untuk memberi tau bahwa tidak ada
yang bisa mencintaimu sebesar aku. Termasuk yang bersama kamu sekarang..
Langganan:
Postingan (Atom)