Apa kabar hati? Bagaimana keadaanmu? Bahagiakah bersama seseorang yang
menjagamu? Nyamankah bersama seseorang yang sekarang bersandar di salah
satu bagian rasamu?
Jika iya, aku senang mendengarnya. Bahagiamu
adalah salah satu hal yang menjadi tujuanku diantara banyak hal yang
telah aku sia-siakan maupun yang belum aku dapatkan. Lalu bagaimana jika
tidak?
Sudikah bercerita denganku?
Tenang saja, saat ini masih ada kepingan-kepingan rasa utuh yang masih bisa kamu percaya. Kepingan-kepingan rasa yang yang masih tersisa diantara banyak kepingan yang hancur ketika dulu kamu memilih bersamanya.
Ini bukan memaksakan sebuah harapan. Ini hanya menunggu waktu. Aku
bukan memaksa memasuki sebuah rumah yang jelAs sudah berpenghuni. Tenang
saja aku tidak sepicik kelihatannya.
Aku hanya memberikanmu waktu sampai kepingan-kepingan rasa itu menipis, melebur dan akhirnya lenyap ditelan waktu.
Mungkin keberadaanku tidak seindah keberadaan hati yang bersamamu, tapi
bisa dipastikan rasaku lebih besar dari apa yang dia miliki untukmu.
Terlalu percaya dirikah? Tidak, apa ada orang yang masih mau menggunakan
kepingan-kepingan hatinya yang sudah luluh lantak untuk orang yang
tidak hanya tak perduli, tapi mungkin tidak memiliki rasa sama sekali?
Aku orangnya.
Jadi ini hanya tentang waktu. Ketika rasaku masih ada,
ketika itu pula aku ada. Baik jasadku terlihat atau tidak, aku selalu
ada..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar