jangan mendekatiku..akan ada banyak kecewa yang kamu temui ketika masuk
terlalu jauh ke dalam hidupku..ya..ada begitu banyak topeng-topeng yang
tersusun rapi, yang penuh dengan kenyataan-kenyataan yang tidak
diketahui siapapun selain aku..
mereka bilang aku petarung. beberapa
diantaranya menyebutku dewasa. beberapa lagi kagum dengan pesonaku, dan
sisanya mencintaiku..ah mereka tau apa?
lebih tepatnya, mereka mau apa?
bukankah mereka hanya mencintai topengku? bukan sosok asliku..
aku bosan memakai topeng ini..
topeng yang terbentuk sempurna dengan raut wajah penyayang dan rendah
hati..topeng yang tercipta atas dasar kemunafikan dan kebohongan..Dan
topeng yang ucapannya hanyalah sebuah kedok untuk menjaga sesuatu agar
tetap selaras dan seimbang..
semua memuakkan..
kadang aku
berkhayal, bagaimana rasanya menjadi diri sendiri? yang benar-benar
menjadi diri sendiri tanpa perlu memikirkan perasaan orang lain..
mungkin aku akan dicap egois. tapi bukankah egois adalah nama tengah
semua manusia. bisa kah tunjukkan satu saja orang yang tidak egois?
tapi mungkin iya, aku seorang egois yang menutupi sifat kejamku dengan
sisi manis sebuah topeng agar terlihat sebagai orang baik..itu
masalahnya..!
dan berbicara orang baik? siapa orang baik? bagiku
Orang baik itu relatif. Tergantung kebutuhan. Mencari yang tulus itu
yang susah. Tulus pun terkadang tergantung situasi atau perasaan. Bila
memakai logika semuanya tetap timbal balik, tenggang rasa, toleransi dan
kompromi.
apakah hidup memang harus seperti itu? atau lebih tepatnya, apakah aku benar?
ah sudahlah. Aku memilih untuk memakai topengku kembali saja. Walau
keinginan untuk melepasnya jauh lebih besar, namun aku percaya akal
sehatku masih bisa bekerja sama dengan sisi jahat di sebagian pribadiku
yang lain.
yahh setidaknya aku sudah mengaku bahwa aku punya sisi
berlubang dibalik topeng rapat yang aku kenakan. agar kamu yang mau
menerimaku apa adanya, tidak butuh waktu lama untuk memutuskan pantas
tidaknya aku melindungi hatimu..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar