realitas itu kini semakin terlihat nyata. semua tamparan yang meremukkan
hati membuat aku semakin memahami kemana ia membawaku..aku tidak akan
mundur. aku tidak akan mengelak lagi. aku pasrah saja kepada arus kuat
yang menyeretku sedemikian rupa.
aku punya ego yang telah aku bangun dengan susah payah. dengan segala upaya untuk menjadikan mimpi-mimpi ku terlihat nyata.
arogan memang. karena nyatanya aku jalankan ego ini menurut kehendakku. menurut logikaku.
persetan perasaan orang lain dan persetan kesakitan orang lain.
ya...kejam dan tanpa belas kasihan..
aku punya dua hal yang selalu saja bertengkar. rasa dan sebuah logika..
semua samar. kadang aku membela rasa, kadang aku berpihak pada logika.
dan semua nya ternyata tidak membuat keadaan terlihat lebih baik.
aku minta maaf. atas arogansi yang tidak bisa melemah. bahkan ketika aku ditampar oleh sebuah asa yang mustahil aku raih..
ya..realitasku kini tanpa sebuah iringan mimpi..jika ada yang bilang
realitas dan mimpi selalu beriringan, aku telah kehilangan salah
satunya..bukan berarti aku gagal, hanya saja aku dipaksa mengalah oleh
keadaan.
mengalah? ya..segala bentuk pengorbananku sekarang, tidak
lagi untuk mereka yang terpaksa menerima arogansiku, melainkan untuk
memperbaiki apa yang telah aku rusak. setidaknya, aku datang memulai
semuanya dengan baik, kelak aku akan pergi dengan sesuatu yang baik
juga..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar