Kejadiannya berlangsung sangat cepat. Bersamaan dengan momen aku bahagia berada di tempat itu.
Saat itu, aku melihatmu.
Aneh... aku merasa ada yang salah.. bukan padamu, tapi pada diriku sendiri..
Namun, aku sadar , aku adalah orang yang gagal. berkali-kali kalah di
sudut itu. Sampai-sampai aku merasa tidak berhak merasakan hal yang
sama…
Rabu, 16 November 2016
Rabu, 02 November 2016
Pilihan di akhir sebuah cerita
tidak seperti pepatah kebanyakan..
terkadang menjadi pihak yang selalu ada, menjadi pihak yang selalu menemani, tidak pernah menjamin akan menjadi pihak yang dipilih di akhir sebuah cerita..
sudah mati-matian berjuang, kalo Tuhan membuatnya memilih seseorang yang baru saja hadir dan tidak merasakan pahitnya perjuangan kalian bisa apa? lebih tepatnya kalian mau apa?
terkadang menjadi pihak yang selalu ada, menjadi pihak yang selalu menemani, tidak pernah menjamin akan menjadi pihak yang dipilih di akhir sebuah cerita..
sudah mati-matian berjuang, kalo Tuhan membuatnya memilih seseorang yang baru saja hadir dan tidak merasakan pahitnya perjuangan kalian bisa apa? lebih tepatnya kalian mau apa?
Selasa, 01 November 2016
Kemarilah...
kemarilah. duduk di sini. ceritalah. tentang apa saja. tentang apa-apa
yang sedang kamu pikirkan. tentang isi kepala yang minta segera di
muntahkan..
Kamu fikir masalah yang menghantam mu berulang-ulang membuat kamu berbeda dengan orang lain? Jangan bodoh. Toh semua yang memukul telak tepat dihatimu tidak berhasil membuat kamu tersungkur dan mati bukan?
Kebanyakan dari kita bimbang dan larut dengan apa yang kita rasakan. Entah kesedihan, kehilangan maupun keputusasaan. Padahal seharusnya kita tetap fokus dengan apa yang kita dapatkan kemudian. Bukankah Tuhan sudah memastikan mengganti apa yang telah Dia renggut? Jadi kenapa harus berlarut-larut?
Bagiku semua tentang kuda-kuda. Kalo kuda-kuda kuat, aku rasa pukulan-pukulan yang datang bertubi-tubi tidak akan membuat kita tersungkur. Seperti kataku, pecundang adalah orang yang mati dengan kalah. Tanpa perlawanan, tanpa perjuangan..
Kamu fikir masalah yang menghantam mu berulang-ulang membuat kamu berbeda dengan orang lain? Jangan bodoh. Toh semua yang memukul telak tepat dihatimu tidak berhasil membuat kamu tersungkur dan mati bukan?
Kebanyakan dari kita bimbang dan larut dengan apa yang kita rasakan. Entah kesedihan, kehilangan maupun keputusasaan. Padahal seharusnya kita tetap fokus dengan apa yang kita dapatkan kemudian. Bukankah Tuhan sudah memastikan mengganti apa yang telah Dia renggut? Jadi kenapa harus berlarut-larut?
Bagiku semua tentang kuda-kuda. Kalo kuda-kuda kuat, aku rasa pukulan-pukulan yang datang bertubi-tubi tidak akan membuat kita tersungkur. Seperti kataku, pecundang adalah orang yang mati dengan kalah. Tanpa perlawanan, tanpa perjuangan..
Langganan:
Postingan (Atom)