Selasa, 30 Mei 2017
Belajar dari Filosofi Kucing
Kucing,
Siapa si yang tidak tahu binatang yang satu ini, bagaimana sifat
mereka, bagaimana kelakuan dan kebiasaan mereka. Terkadang kita merasa
geli atau mungkin malah ketakutan karna tingkah laku mereka
(baca:kucing). Mungkin hal tersebut terdengar lumrah diantara kita.
Tapi tahukah Anda dibalik kebiasaan-kebiasaan mereka (baca:kucing)
terdapat filosofi indah yang bisa kita ambil sebagai contoh untuk kita
menjalani hidup ini. Berikut ini kebiasaan-kebiasaan kucing yang dapat
kita ambil pelajaran positifnya untuk menjalani hidup:
Belajar dari Semut
Teman Yang Setia
Pada suatu pagi, seekor tikus-air tua mengintip keluar dari lubangnya.
Ia memiliki sepasang mata bulat bercahaya, kumis abu-abu yang kaku dan
ekornya menjuntai panjang layaknya karet hitam dari India. Itik- itik
kecil berenang-renang di kolam, persis seperti burung-burung kenari
kuning, dan ibu Itik yang berwarna putih kecoklatan dengan kaki-kaki
merahnya sedang mencoba untuk mengajarkan anak-anaknya untuk menegakkan
kepala mereka saat berenang diatas air.
Belajar Filosofi Hidup Dari Sebatang Pohon
Ada 3 hal yang bisa kita pelajari dari pohon : 1. Pohon tidak makan
dari buahnya sendiri Buah adalah hasil dari pohon, dari manakah pohon
memperoleh makanan? Pohon memperoleh makanan dari tanah, semakin dalam
akarnya berarti akan semakin mudah baginya untuk menyerap nutrisi lebih
banyak. Ini berbicara tentang kedekatan hubungan kita dengan Sang
Pencipta sebagai Sumber Kehidupan kita.
Rabu, 17 Mei 2017
Untuk OVM...
Aku hanya ingin mengucapkan selamat malam pada sebuah nama yang
beberapa bulan terakhir aku jadikan alasan satu-satunya aku berada
disini; jika pada akhirnya dia menemukan catatan ini.
Tak perlu melempar beribu pertanyaan, cukup siapkan mata dan logika dalam membaca semua ceritaku. Disana ada cinta, ketulusan dan mungkin sesak. Dan aku mohon masa lalu jangan dikait lagi,ia sudah lepas, tertelan dan hilang.
Tertawalah membaca ini, itu lebih baik..
Iya, nikmati saja.. Jangan bertanya “yang ini buat siapa, yang itu tentang siapa”..
Terima kasih telah menciptakan sebuah kisah bersama,walau hanya sementara, terima kasih untuk banyak pertanyaan yang membuatku kaya akan kata-kata..
Masih adakah fikiran tentang rasa itu atau sudah terlewat, paling tidak kamu telah kuabadikan dengan cara paling manis..
Tak perlu melempar beribu pertanyaan, cukup siapkan mata dan logika dalam membaca semua ceritaku. Disana ada cinta, ketulusan dan mungkin sesak. Dan aku mohon masa lalu jangan dikait lagi,ia sudah lepas, tertelan dan hilang.
Tertawalah membaca ini, itu lebih baik..
Iya, nikmati saja.. Jangan bertanya “yang ini buat siapa, yang itu tentang siapa”..
Terima kasih telah menciptakan sebuah kisah bersama,walau hanya sementara, terima kasih untuk banyak pertanyaan yang membuatku kaya akan kata-kata..
Masih adakah fikiran tentang rasa itu atau sudah terlewat, paling tidak kamu telah kuabadikan dengan cara paling manis..
Bukan untuk dipilih
Cinta pada akhirnya hanya tentang dua hal. Bahagia di satu sudut..atau rasa sakit disudut sebaliknya..
Keduanya hanya bisa dijalani..dan Bukan untuk dipilih...!
Kaya miskin tidak menjamin kamu bahagia di cinta..
tampan cantikpun bukan tidak mungkin menelan rasa sakit..
Nyatanya semua memang butuh sebuah proses..
Keduanya hanya bisa dijalani..dan Bukan untuk dipilih...!
Kaya miskin tidak menjamin kamu bahagia di cinta..
tampan cantikpun bukan tidak mungkin menelan rasa sakit..
Nyatanya semua memang butuh sebuah proses..
Rabu, 10 Mei 2017
Mungkin saja itu egois
Lalu kenapa kamu harus memperjuangkan seseorang yang bahkan tidak
memperjuangkanmu..? Menanyakan kabar seseorang yang tidak pernah
menanyakan kabarmu..? Dan Berkorban untuk seseorang yang selalu memberi
waktu sisa untukmu..?
Kamu harus tau..itu bukan cinta. Bukan pula pengorbanan. Mungkin saja itu egois..!
Lalu? Ya..lupakan saja..!
Tuhan adalah seadil adilnya pemberi rasa..pemberi cinta..
Dan Kamu hanya cukup menyadari satu pertanyaan.
bagaimana mungkin dia bisa menjagamu jika sekedar perduli pun dia tidak sanggup..?
Kamu harus tau..itu bukan cinta. Bukan pula pengorbanan. Mungkin saja itu egois..!
Lalu? Ya..lupakan saja..!
Tuhan adalah seadil adilnya pemberi rasa..pemberi cinta..
Dan Kamu hanya cukup menyadari satu pertanyaan.
bagaimana mungkin dia bisa menjagamu jika sekedar perduli pun dia tidak sanggup..?
Langganan:
Postingan (Atom)