Aku menulis lembaran hidupku seperti berselancar pada sebuah riak air
yang deras namun dangkal..Karena jika suatu saat takdir Memaksaku untuk
jatuh..Setidaknya hanya mataku yang memerah..bukan tenggelam..
Kamu bilang aku pengecut..?
Ah kamu bisa saja..!!
Toh nyatanya aku mampu menghitung dengan tepat berapa banyak dari kamu
sekalian yang akhirnya lenyap hanya karena memaksakan diri pada sebuah
pertarungan yang jelas-jelas bukan kapasitas kamu..bukan porsimu..!!
Lalu..ketika semua
tidak sesuai rencana, kamu linglung, mulai menyalahkan keadaan, mulai
mempertanyakan takdir, bahkan ada yang menyalahkan Tuhan...
Aku penasaran semungil apa otak kamu?
Logikanya, Tuhan menyeretmu dalam satu keadaan, bukan tanpa sebab. Bukan tanpa tujuan.
Intropeksi diri menjadi jalan terbaik. Bisa jadi itu salahmu sendiri. Ulahmu sendiri..
Dan Lihat..!! Keberanian dan keberuntungan tidak selalu beriringan bukan?
Well..Aku memilih porsiku saja..dan aku bahagia dengan ini..
Kamis, 04 Agustus 2016
Rabu, 03 Agustus 2016
Sendirian.. Tanpa teman, tanpa siapapun
Bisa saja aku menyalahkan semua keadaan yang aku alami hingga saat
ini..bisa saja aku mempertanyakan mengapa Tuhan mengujiku sampai separah
ini. Memberiku keadaan yang memaksaku bersusah payah melawan hantaman-
hantaman yang datang dari segala arah. Sendirian.. Tanpa teman, tanpa
siapapun. Entahlah, apakah ini hanya sebatas ilusiku yang Berhasil
membuat aku terlihat gila, atau memang ini sebuah ujian yang kata orang
selalu ada hikmah terbaik setelahnya?? Banyak pertanyaan yang
melesat cepat dikepala. Kenapa harus begini, kenapa harus begitu,
kenapa harus sekarang, kenapa harus aku, kenapa bukan yang lain, ahhh
rasanya semua semakin membuat jalanku tersesat. Seorang kawan pernah
berkata, Tuhan membawa umatnya sejauh ini bukan untuk hal yang sia-sia.
Mungkin dia benar. Yaa. Ternyata Semuanya tidak Membuat aku mati. Tidak
juga membuat aku gila. Mungkin ada rahasia yang ingin disampaikan
kepadaku. Melalui sebuah ujian misalnya. Ujian yang membuat aku dewasa
dan sadar bahwa hidup itu sebenarnya indah. Semoga saja..
Cinta atau bodoh
Hey..! Menoleh padaku..!!
perhatikan setiap ucapan dari pertanyaan yang ingin aku tanyakan..
Katamu kamu cinta..katamu kamu tulus..
Dan katamu lagi kamu sedang memperjuangkan apa yang pantas diperjuangkan..dengan menunggu salah satunya..
Jika masih tentang menunggu waktu yang tepat untuk menikah, menunggu moment dimana kamu memperjuangkan karir masing-masing tidak jadi soal. Kalau ini hanya tentang 2 tahun menunggu jawaban atau menunggu dia berpisah dengan kekasihnya, kamu itu cinta atau bodoh??
Coba kamu fikir, berapa banyak hal yang kamu sia-siakan selama menunggunya?
Berapa banyak waktu yang terbuang sia-sia hanya demi asa yang tidak jelas tapi selalu kamu percaya.. ?? Kasihan..!
Kamu seperti mencoba memberhentikan taksi yang jelas-jelas sudah berpenumpang..
ya..!! dungu..
Cintamu tidak salah. Tapi Cara mu yang kelewat batas. Kamu seperti barang rongsokan yang pasrah dengan harga berapapun.
Aku berani bertaruh, sampai kapanpun kamu tidak akan pernah mendapatkannya. Sekalipun berhasil, maka bisa dipastikan dia tidak punya pilihan lain selain menerima kamu..
Dan kamu bahagia menjadi pilihan terakhir? Aku sih tidak..
perhatikan setiap ucapan dari pertanyaan yang ingin aku tanyakan..
Katamu kamu cinta..katamu kamu tulus..
Dan katamu lagi kamu sedang memperjuangkan apa yang pantas diperjuangkan..dengan menunggu salah satunya..
Jika masih tentang menunggu waktu yang tepat untuk menikah, menunggu moment dimana kamu memperjuangkan karir masing-masing tidak jadi soal. Kalau ini hanya tentang 2 tahun menunggu jawaban atau menunggu dia berpisah dengan kekasihnya, kamu itu cinta atau bodoh??
Coba kamu fikir, berapa banyak hal yang kamu sia-siakan selama menunggunya?
Berapa banyak waktu yang terbuang sia-sia hanya demi asa yang tidak jelas tapi selalu kamu percaya.. ?? Kasihan..!
Kamu seperti mencoba memberhentikan taksi yang jelas-jelas sudah berpenumpang..
ya..!! dungu..
Cintamu tidak salah. Tapi Cara mu yang kelewat batas. Kamu seperti barang rongsokan yang pasrah dengan harga berapapun.
Aku berani bertaruh, sampai kapanpun kamu tidak akan pernah mendapatkannya. Sekalipun berhasil, maka bisa dipastikan dia tidak punya pilihan lain selain menerima kamu..
Dan kamu bahagia menjadi pilihan terakhir? Aku sih tidak..
Langganan:
Postingan (Atom)